Wijaya Saputra
Sabtu, 09 Mei 2020
Rabu, 01 April 2020
softskill bahasa inggris 2
Bahasa Inggris Bisnis 2
Nama : Ragil Wijaya Saputra
NPM : 15116971
Kelas : 4KA07
Exercise 1.12
Questions :
1. I enjoy eating out instead of cooking at home. Living in Seattle, you have a
choice of many different kinds of restaurants. My favorite restaurant is a
Japanese one near my home. It is small and very popular, so you usually have
to wait for a table.
2. If a person wants to learn to play a musical instrument well, you will have to
develop self-discipline. The serious music student, for example, must be
willing to give up watching two or three hours of television a day, and,
instead, spend your time practicing.
3. During the past year or two, the price of food has risen sharply. Every time I
go to the market, you can see increases in several items. Not so long ago, your
twenty dollars bought quite a few bags of groceries, but now I can carry
twenty dollars’ worth of food home in one bag.
4. I received a camera for a graduation present last year. It worked fine at first,
but after a few months, you could tell that something was wrong with it. The
pictures were so blurry that you couldn’t recognize the people in them. The
repairperson at the camera shop wanted too much money to repair it, so I
stopped using it. You would be wasting your money to buy film for that
lemon.
5. My brother likes his job as a lifeguard at the beach. You don’t have to wear a
coat and tie to work, and you are out in the fresh air all day. A lifeguard has an
important job. You don’t just watch pretty girls; you are responsible for the
lives of all those people who come to enjoy the ocean.
Answer :
1 I enjoy eating out instead of cooking at home. Living in Seattle, I have a
choice of many different kinds of restaurants. My favorite restaurant is a
Japanese one near my home. It is small and very popular, so I usually have
to wait for a table.
2. If a person wants to learn to play a musical instrument well, he or she will have to
develop self-discipline. The serious music student, for example, must be
willing to give up watching two or three hours of television a day, and,
instead, spend her or his time practicing.
3. During the past year or two, the price of food has risen sharply. Every time I
go to the market, i can see increases in several items. Not so long ago, my
twenty dollars bought quite a few bags of groceries, but now I can carry
twenty dollars’ worth of food home in one bag.
4.I received a camera for a graduation present last year. It worked fine at first,
but after a few months, i could tell that something was wrong with it. The
pictures were so blurry that you couldn’t recognize the people in them. The
repairperson at the camera shop wanted too much money to repair it, so I
stopped using it. i would be wasting my money to buy film for that
lemon.
5. My brother likes his job as a lifeguard at the beach. He don’t have to wear a
coat and tie to work, and He are out in the fresh air all day. A lifeguard has an
important job. He don’t just watch pretty girls; He is responsible for the
lives of all those people who come to enjoy the ocean.
Exercise 2.16
Questions
1. Last Tuesday night I went to the library because I had a test in history on
Wednesday morning. It is too noisy at home to study. My brother is playing
the stereo, my mother was vacuuming, and my little sister and her friend are
chasing each other around the house. How am I supposed to concentrate with
all that commotion?
2. My friend Greg loves peanut butter. Every morning he spread peanut butter
on his toast or waffles. He snacked on peanut butter cups at school, and, of
course, he ate peanut butter sandwiches for lunch every day. Nowadays he
bakes his own peanut butter cookies because his mother had refused to make
them anymore. Greg was a hopeless case; he even covers a slice of chocolate
cake with peanut butter.
3. My wife and I bought a golden retriever puppy last year. We made the
mistake on the first few nights of allowing the puppy to sleep on a rug by our
bed because he misses his brothers and sisters. Later when we made a bed for
him in the laundry room, he howls and scratches on the door for several hours
every night. After a while the neighbors call on the telephone to complain
about the noise. We thought that he will never give up. The puppy finally
learned to sleep by himself, and the neighbors start speaking to us again.
Answers:
1. Last Tuesday night I went to the library because I had a test in history on
Wednesday morning. It is too noisy at home to study. My brother was playing
the stereo, my mother was vacuuming, and my little sister and her friend were
chased each other around the house. How am I supposed to concentrate with
all that commotion?
2.My friend Greg loves peanut butter. Every morning he spread peanut butter
on his toast or waffles. He snacks on peanut butter cups at school, and, of
course, he ate peanut butter sandwiches for lunch every day. Nowadays he
baking his own peanut butter cookies because his mother has refused to make
them anymore. Greg is a hopeless case; he even covers a slice of chocolate
cake with peanut butter.
3. My wife and I bought a golden retriever puppy last year. We made the
mistake on the first few nights of allowing the puppy to sleep on a rug by our
bed because he misses his brothers and sisters. Later when we made a bed for
him in the laundry room, he howls and scratches on the door for several hours
every night. After a while the neighbors called on the telephone to complain
about the noise. We thought that he would never gave up. The puppy finally
learned to sleep by himself, and the neighbors start speaking to us again.
Minggu, 19 Januari 2020
DESKRIPSI TUGAS AUDIT TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI
Nama : Ragil Wijaya Saputra
Kelas : 4KA07
NPM : 15116971
SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2019/2020
Audit teknologi sistem informasi adalah bentuk pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur teknologi informasi secara menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah ini dikenal dengan audit pemrosesan data elektronik, dan sekarang audit teknologi informasi secara umum merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan sistem informasi dalam suatu perusahaan. Istilah lain dari audit teknologi informasi adalah audit komputer yang banyak dipakai untuk menentukan apakah aset sistem informasi perusahaan itu telah bekerja secara efektif, dan integratif dalam mencapai target organisasinya.
Metode/cara dan Alat yang digunakan dalam Audit TSI
1. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Wawancara terbagi atas dua kategori, yaitu wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
a. Terstruktur
Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang hendak digali dari narasumber. Peneliti juga bisa menggunakan berbagai instrumen penelitian seperti alat bantu recorder, kamera untuk foto, serta instrumen-instrumen lain.
b. Tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas. Peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan spesifik, namun hanya memuat poin-poin penting dari masalah yang ingin digali dari responden.
2. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan berbagai faktor dalam pelaksanaannya. Metode pengumpulan data observasi tidak hanya mengukur sikap dari responden, namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi. Teknik pengumpulan data observasi cocok digunakan untuk penelitian yang bertujuan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-gejala alam. Metode ini juga tepat dilakukan pada responden yang kuantitasnya tidak terlalu besar. Metode pengumpulan data observasi terbagi menjadi dua kategori, yakni:
a. Participant
Dalam participant observation, peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
b. Non participant
Non participant observation merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.
3. Kuesioner
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang lebih efisien bila peneliti telah mengetahui dengan pasti variabel yag akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Berdasarkan bentuk pertanyaannya, kuesioner dapat dikategorikan dalam dua jenis, yaitu kuesioner terbuka, kuesioner tertutup, dan kuesioner semi terbuka.
a. Kuesioner terbuka
Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang memberikan kebebasan kepada objek penelitian untuk menjawab.
b. Kuesioner tertutup
Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang telah menyediakan pilihan jawaban untuk dipilih oleh objek penelitian.
c. Kuesioner Semi Terbuka
Kuesioner semi terbuka adalah kuesioner yang pilihan jawabannya telah diberikan oleh peneliti, namun objek penelitian tetap diberi kesempatan untuk menjawab sesuai dengan kemauan mereka.
4. Studi Dokumen
Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung kepada subjek penelitian. Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data yang meneliti berbagai macam dokumen yang berguna untuk bahan analisis. Dokumen yang dapat digunakan dalam pengumpulan data dibedakan menjadi dua, yakni:
a. Dokumen primer
Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami suatu peristiwa, misalnya: autobiografi
b. Dokumen sekunder
Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis berdasarkan oleh laporan atau cerita orang lain, misalnya: biografi.
Para auditor sistem informasi secara khusus berkonsentrasi pada evaluasi kehandalan atau efektifitas pengendalian / kontrol sistem. Kontrol adalah sebuah sistem untuk mencegah, mendeteksi atau memperbaiki situasi yang tidak teratur. Terdapat tiga aspek penting yang berkaitan dengan definisi kontrol di atas, yaitu :
a. kontrol adalah sebuah sistem, dengan kata lain kontrol terdiri atas sekumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama.
b. Fokus dari kontrol adalah situasi yang tidak teratur, dimana keadaan ini bisa terjadi jika ada masukan yang tidak semestinya masuk ke dalam sistem. Jurnal Informatika
2 . Kontrol digunakan untuk mencegah, mendeteksi dan memperbaiki situasi yang tidak teratur, sebagai contoh :
a. Preventive control : instruksi yang diletakkan pada dokumen untuk mencegah kesalahan pemasukan data
b. Detective control : Kontrol yang diletakkan pada program yang berfungsi mendeteksi kesalahan pemasukan data
c. Corrective control : program yang dibuat khusus untuk memperbaiki kesalahan pada data yang mungkin timbul akibat gangguan pada jaringan, komputer ataupun kesalahan user.
Secara umum, fungsi dari kontrol adalah untuk menekan kerugian yang mungkin timbul akibat kejadian yang tidak diharapkan yang mungkin terjadi pada sebuah sistem.
Tugas auditor adalah untuk menetapkan apakah kontrol sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan untuk mencegah terjadinya situasi yang tidak diharapkan. Auditor harus dapat memastikan bahwa setidaknya ada satu buah kontrol yang dapat menangani resiko bila resiko tersebut benar-benar terjadi.
Jenis – jenis Audit Sistem Informasi
Ada beberapa jenis atau tipe dari audit sistem informasi, antara lain adalah:
Audit Laporan Keuangan
Audit laporan keuangan (Financial Statement Audit) merupakan audit yang dijalnkan untuk mencari tahu tingkat kewajaran laporan keuangan yang disajikan perusahaan. Apabila sistem akuntasi organisasi yang diaudit adalah sistem akuntasi berbasis komputer maka audit dilaksanakan pada sistem informasi akuntansi, apakah prosss atau mekanisme sistem dan program komputer sudah selsai, pengendalian umum sistem memadai dan data yang telah substansif.
Audit Operasional
Ada tiga jenis audit operasional (Operational Audit), antara lain:
Post Implementation Audit
Pelaksanaan post implementasi audit atau audi setelah implementasi ini dijalnakan oleh auditor dengan penerapan, pengalamannya dalam pengembangan sistem aplikasi, sehingga auditor dapat mengevaluasi apakah sistem yang diimplementasikan harus dimutakhirkan atau diperbaiki atau bahkan dihentikan apabila sudah tidak sesuai dengan keperluan atua mengandung kesalahan
Conccurrent Audit (Audit Bersama)
Audit menjadi tim pengembang sistem, auditor membantu tim untuk melakukan peningkatan kualitas dikembangkannya sistem yang dibangun oleh analisis, desingner dan programmer dan akan diterapkan.
Concurrent Audits (Audit Secara Bersama-sama)
Auditor melakukan evaluasi kinerja unit fungsional atau fungsi sistem informasi apakah telah dikelola dengan baik, apakah kontrol berkembangnya sistem secara menyeluruh sudah dijalankan dengan baik, apakah sistem kompute rsudah dikelola dan dioperasikan dengan baik.
Dalam melakukan audit sistem komputerisasi yang ada, dilaksanakan dengan menyeluruh, pada saat menjalankan pengujian, dimanfaatkan bukti menarik kesimpulan dan memberikan rekomentasi terhadap manajemen tentang hal yang berkaitan dengan efektititas, efisiensi dan ekonomisnya sistem.
http://ardyrizaldy01.blogspot.com/2017/10/konsep-audit-tsi.html
https://media.neliti.com/media/publications/219156-pelaksanaan-kontrol-dan-audit-sistem-inf.pdf
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/12/pengertian-audit-sistem-informasi-tujuan-jenis-tahapan-ruang-lingkup.html
Jumat, 11 Oktober 2019
perilaku auditor & tahapan-tahapan kerja auditor teknologi (4KA07)
PERILAKU AUDITOR DAN TAHAPAN-TAHAPAN KERJA AUDITOR TEKNOLOGI
Nama : Ragil Wijaya
Saputra (15116971)
Perilaku Auditor
Etika
adalah suatu sikap dan perilaku yang menunjukkan kesediaan dan kesanggupan
seseorang secara sadar untuk mentatati ketentuan dan norma kehidupan yang
berlaku dalam suatu kelompok masyarakat atau suatu organisasi. Hal ini hampir
berlaku pada semua profesi, termasuk profesi sebagai auditor internal.Auditor
internal merupakan salah satu profesi yang berkembang dan menyesuaikan dengan
perubahan pada lingkungan organisasi atau perusahaan, dan aktivitas serta
standar atau peraturan yang berlaku. Fungsi internal auditor juga mengalami
perubahan yang signifikan, dari sebelumnya hanya difokuskan pada pemeriksaan
keuangan dan akuntansi, pada saat ini internal auditor dituntut turut berperan
dalam perbaikan kualitas operasi serta memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
Dengan auditor internal mematuhi setiap norma-norma yang diterima secara umum
dan mampu bekerja sesuai dengan kode etik profesi maka mewujudkan GCG (Good
Corporate Governance), karena pada hakekatnya perilaku etis berisi tentang
keharusan yang wajib dilaksanakan dan larangan yang harus dihindari sebagai
penjabaran pelaksanaan prinsip-prinsip GCG (Good Corporate Governance) yaitu:
Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas (Pertanggungjawaban), Independensi
(Kemandirian), dan Fairness (Kewajaran).
Dilihat
dari kode etik yang sudah ada perilaku etis auditor internal seharusnya
mentaati kode etik tersebut, karena dengan mentaati kode etik secara tidak
langsung auditor internal membuat pribadinya menjadi pribadi yang unggul dan
mengetahui mana yang nantinya akan baik jika perilaku yang ia lakukan etis
maupun tidak etisnya.
Sebagai
auditor internal tentu tidak bisa dipisahkan dari pengambilan
keputusan–keputusan penting. Pertimbangan utama dalam keputusanadalah etika,
walaupun seringkalimelibatkan berbagai macam konflik kepentingan. Etika
menggambarkan prinsip moral atau peraturan perilaku atau kelompok individu yang
mereka akui. Etika berlaku ketika seseorang harus mengambil keputusan dari
beberapa alternatif menyangkut prinsip moral. Perilaku etis ditentukan oleh masing-masing
individu. Setiap orang menggunakan alasan moral untuk memutuskan apakah sesuatu
etis atautidak. Etika adalah kode perilaku moral yang mewajibkan kita untuk
tidak hanya mempertimbangkan diri sendiri tetapi juga orang lain.
Pengambilan
keputusan oleh auditor dalam memberikan penilaian terhadap segala sesuatu yang
berkaitan dengan masalah keuangan, tentunya terkait erat dengan pemahaman
auditor tentang nilai-nilai etika. Secara teoritis, baik buruknya pemahaman
auditor tentang nilai-nilai etika berhubungan dengan keputusan etis yang
diambil oleh auditor. Perilaku etis merupakan hal yang vital dari seorang
auditor dalam fungsi audit. Etika mengarah pada suatu sistem atau kode perilaku
yang didasarkan pada kewajiban-kewajiban moral, di mana kewajiban tersebut
mengindikasikan bagaimana seharusnya kita berperilaku.
Pemahaman
mengenai nilai kewajaran, nilai keadilan dan nilai moral memiliki hubungan
positif dan signifikan dengan keputusan auditor. Maka perilaku etis auditor
internal akan berpengaruh terhadap
keputusan yang akan diambilnya dan akan mempengaruhi kualitas dari laporan
audit internalnya, yang seharusnya memberikan nilai tambah pada perusahaan
namun jika auditor internalnya tidak berperilaku etis bisa saja laporan atas
pekerjaan ang dilakukannya tidak memberikan nilai tambah pada perusahaan. Maka
sebagai auditor internal haruslah menjunjung tinggi kode etik yang telah mereka
pegang.
Tahapan-Tahapan Kerja Auditor Teknologi
Tahapan Audit Sistem
Informasi
Tahapan
audit menurut Gallegos. Dalam bukunya “Audit and Control of Information System”
yang mencakup beberapa aktivitas yaitu perencanaan, pemeriksaan lapangan,
pelaporan dan tindak lanjut. Berikut dibawah tahapan dari audit sistem
informasi, adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
(Planning)
Tahap perencanaan
ini yang akan dilakukan adalah menentukan ruang lingkup (scope), objek yang
akan diaudit, standard evaluasi dari hasil audit dan komunikasi dengan managen
pada organisasi yang bersangkutan dengan menganalisa visi, misi, sasaran dan
tujuan objek yang diteliti serta strategi, kebijakan-kebijakan yang terkait
dengan pengolahan investigasi. Perencanaan meliputi beberapa aktivitas utama,
yaitu:
- Penetapan ruang lingkup dan tujuan audit
- Pengorganisasian tim audit
- Pemahaman mengenai operasi bisnis klien
- Kaji ulang hasil audit sebelumnya
- Penyiapan program audit
2. Pemeriksaan
Lapangan (Field Work)
Tahap ini yang akan
dilakukan adalah pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara mengumpulkan
data dengan pihak-pihak yang terkait. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapan
berbagai metode pengumpulan data yaitu: wawancara, quesioner ataupun melakukan
survey ke lokasi penelitian.
3. Pelaporan
(Reporting)
Audit Sistem
Informasi – Setelah proses pengumpulan data, maka akan didapat data yang akan
diproses untuk dihitung berdasarkan perhitungan maturity level. Pada tahap ini
yang akan dilakukan memberikan informasi berupa hasil-hasil dari audit.
Perhitungan maturity level dilakukan mengacu pada hasil wawancara, survey dan
rekapitulasi hasil penyebaran quesioner. Berdasarkan hasil maturity level yang
mencerminkan kinerja saat ini (current maturity level) dan kinerja standard
atau ideal yang diharapkan akan menjadi acuan untuk selanjutnya dilakukan
analisis kesenjangan (gap). Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui
kesenjangan (gap) serta mengetahui apa yang menyebabkan adanya gap tersebut.
4. Tindak Lanjut
(Follow Up)
Tahap ini yang
dilakukan adalah memberikan laporan hasil audit berupa rekomendasi tindakan
perbaikan kepada pihak managemen objek yang diteliti, untuk selanjutnya
wewenang perbaikan menjadi tanggung jawab managemen objek yang diteliti apakah
akan diterapkan atau hanya menjadi acuhan untuk perbaikan dimasa yang akan
datang.
Menurut Weber
(2001), tahapan-tahapan audit sistem informasi terdiri dari:
1. Investigasi dan
Penyelidikan Awal
Merupakan tahapan
pertama dalam audit bagi auditor eksternal yang berarti menyelidiki dari awal
atau melanjutkan yang ada unutk menentukan apakah pemeriksaan tersebut dapat
diterima, penempatan staf audit yang sesuai melaukan pengecekan informasi latar
belakang klien, mengerti kewajiban utama dari klien dan mengidentifikasi area
resiko.
2. Pengujian atas
Control (Tests of Controls)
Tahap ini dimulai
dengan pemfokusan pada pengendalian menegemen, apabila hasil yang ada tidak
sesuai dengan harapan, maka pengendalian manegemen tidak berjalan sebagai mana
mestinya. Apabila auditor menemukan kesalahan yang serius pada pengendalian
manegemen, maka mereka akan mengemukakan opini atau mengambil keputusan dalam
pengujian transaksi dan saldo untuk hasilnya.
3. Pengujian atas
Transaksi (Tests of Transaction)
Pengujian yang
termasuk adalah pengecekan jurnal yang masuk dari dokumen utama, menguji nilai
kekayaan dan ketepatan komputasi. Komputer sangat berguna dalam pengujian ini
dan auditor dapat mengunakan software audit yang umum untuk mengecek apakah
pembayaran bunya dari bank telak dikalkulasi secara tepat.
4. Pengujian atas
Keseimbangan atau Hasill Keseluruhan (Tests of Balances or Overall Results)
Auditor melakukan
pengujian ini agar bukti penting dalam penilaian akhir kehilangan atau
pencatatan yang keliru yang menyebabkan fungsi sistem informasi gagal dalam
memelihara data secara keseluruhan dan mencapai sistem yang efekti dan efesien.
Dengan kata lain, dalam tahap ini mementingkan pengamatan asset dan integritas
data yang obyektif.
5. Penyelesaian
Audit (Completion of The Audit)
Tahap terakhir ini,
auditor eksternal melakukan beberapa pengujian tambahan untuk mengoleksi bukti
untuk ditutup dengan memberikan pernyataan pendapat.
Jenis-Jenis Audit
Sistem Informasi
Menurut Weber, R.
(2001), ada beberapa jenis-jenis dalam audit sistem informasi, yaitu sebagai
berikut:
1. Audit Secara
Bersamaan (Concurrent Audit)
Auditor merupakan
anggota dari tim pengembangan sistem, mereka membantu tim dalam meningkatkan
kualitas dan pengembangan untuk sistem spesifikasi yang mereka bangun dan akan
diimpilakasikan.
2. Audit Setelah
Implementasi (Post Implementation Audit)
Audito membantu
organisasi untuk belajar dari pengalaman pengembangan dari sistem aplikasi.
Mereka mengevaluasi apakah sistem perlu dihentikan, dilanjutkan atau di
modifikasi.
3. Audit Umum
(General Audit)
Auditor mengevaluasi
kontrol pengembangan sistem secara keseluruhan, memberi opini audit tentang
pernyataan keungan ataupun tentang keefektifitasan dan keefisienan sistem.
Faktor-faktor yang
mendorong pentingnya pengendalian dan audit sistem informasi menuru Ron Weber
(2001), yaitu sebagai berikut:
- Mendeteksi agar komputer tidak dikelola secara kurang terarah, tidak ada visi, misi, perencanaan sistem informasi pimpinan tertinggi organisasi kurang peduli, tidak ada pelatihan dan pola karir personal yang baik dan sebagainya.
- Mendeteksi resio kehilangan data.
- Mendeteksi resiko pengambilan keputusan yang salah akibat informasi hasil proses sistem komputerisasi yang salah atau tidak lengkap.
- Menjaga asset perusahaan karena nilai hadrware, sofrware dan personil yang lazimnya tinggi.
- Mendeteksi error komputer.
- Mendeteksi resiko penyalahgunaan komputer.
Tujuan Audit Sistem
Informasi
Berikut dibawah ini
terdapat beberapa tujuan dari audit sistem informasi, diantaranya adalah:
a)
Pengamanan
aset
Aset informasi suatu
perusahaan seperti perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), sumber
daya manusia, dan data harus dijaga dengan sistem pengendalian intern yang baik
agar tidak ada penyalahgunaan aset perusahaan.
b)
Efektifitas
sistem
Efektifitas sistem
informasi perusahaan memiliki peranan penting dalam proses pengmbilan
keputusan. Suatu sistem informasi dapat dikatakan efektif bila sistem informasi
tersebut sudah dirancang dengan benar (doing the right thing), telah sesuai
dengan kebutuhan user. Informasi yang dibutuhkan oleh para manajer dapat
dipenuhi dengan baik.
c)
Efisiensi
sistem
Efisiensi menjadi
sangat penting ketika sumber daya kapasitasnya terbatas. Jika cara kerja dari
sistem aplikasi komputer menurun maka pihak manajemen harus mengevaluasi apakah
efisiensi sistem masih memadai atau harus menambah sumber daya, karena suatu
sistem dapat dikatakan efisien jika sistem informasi dapat memnuhi kebutuhan
user dengan sumber daya informasi yang minimal. Cara kerja sistem benar (doing
thing right).
d)
Ketersediaan
(Availability)
Berhubungan dengan
ketersediaan dukungan/layanan teknologi informasi (TI). TI hendaknya dapat
mendukung secara kontinyu terhadap proses bisnis kegiatan perusahaan. Makin
sering terjadi gangguan (system down) maka berarti tingkat ketersediaan sistem
rendah.
e)
Kerahasiaaan
(Confidentiality)
Fokusnya ialah pada
proteksi terhadap informasi dan supaya terlindungi dari akses dari pihak yang
idak berwenang.
f)
Kehandalan
(Realibility)
Berhubungan dengan
kesesuaian dan kekuratan bagi manajemen dalam pengolahan organisasi, pelaporan
dan pertanggungjawaban.
g)
Menjaga
integritas data
Integritas data
(data integrity) adalah salah satu konsep dasar sistem informasi. Data memiliki
atribut-atribut seperti kelengkapan kebenaran dan keakuratan.
Langganan:
Postingan (Atom)